Foto : redcross.org |
BANKDARAH.COM - Menjadi orang tua itu penuh dengan kejutan, ya, seperti pasangan Mo dan Todd Baker.
Ketika anak pertama mereka baru berusia sembilan bulan, mereka dikejutkan oleh kabar bahagia—Mo sedang hamil lagi!
Tapi, seperti naik roller coaster, kebahagiaan itu mendadak berubah menjadi ketakutan saat pemeriksaan rutin menunjukkan ada masalah serius pada janin mereka.
Dokter menemukan bahwa tubuh Mo memproduksi antibodi yang menyerang sel darah merah bayi yang belum lahir.
Tanpa tindakan medis yang cepat dan tepat, nyawa bayi mereka, Beckett, dalam bahaya besar. Untungnya, ada pahlawan tanpa jubah yang siap membantu: intrauterine blood transfusions dan kerja keras dari American Red Cross.
Apa Itu Intrauterine Blood Transfusion?
Transfusi darah biasanya identik dengan pasien dewasa, kan? Tapi ternyata, bayi di dalam kandungan pun bisa menerima transfusi darah!
Intrauterine blood transfusion adalah prosedur medis yang memberikan darah langsung ke janin di dalam rahim.
Tujuannya? Mengganti sel darah merah yang diserang antibodi ibu, sehingga bayi bisa tetap hidup dan berkembang dengan baik.
Kasus Beckett ini sangat spesial karena darah yang dibutuhkan bukan sembarang darah.
Harus darah khusus yang sesuai dengan kebutuhan janin, dan tidak banyak donor yang bisa memenuhi kriteria ini.
Untungnya, Red Cross selalu siap dengan sistem pemrosesan darah super ketat untuk kondisi seperti ini.
Perjuangan Beckett: Transfusi Demi Transfusi
Beckett memulai perjalanan hidupnya dengan empat transfusi darah di dalam rahim selama periode 12 minggu. Bayangkan!
Dokter dan tim medis memastikan Beckett menerima semua kebutuhan medisnya dengan sempurna. Meski harus lahir prematur di usia kehamilan 35 minggu, perjuangannya belum berakhir.
Tiga minggu setelah lahir, Beckett kembali menjalani transfusi kelima. Namun, ini menjadi momen kemenangan.
Setelah transfusi terakhir, tubuh kecil Beckett akhirnya mulai memproduksi dan menjaga sel darah merahnya sendiri.
Berkat transfusi darah yang tepat, Beckett bisa tumbuh sehat, membuktikan bahwa prosedur ini benar-benar menyelamatkan nyawanya.
Mengapa Donor Darah Itu Penting?
Kisah Beckett adalah pengingat besar bahwa donor darah adalah real life superhero. Namun, tidak semua darah cocok untuk kebutuhan transfusi bayi atau janin seperti Beckett.
Ada yang disebut dengan darah “Baby Blood”—darah khusus yang sangat langka dan hanya bisa didonorkan oleh segelintir orang.
Setiap hari, Red Cross mengirimkan produk darah spesifik untuk kebutuhan pediatrik ke rumah sakit di seluruh negeri. Tapi, tanpa donor yang mau meluangkan waktu, nyawa seperti Beckett bisa terancam.
Bagaimana Kamu Bisa Membantu?
Kamu mungkin punya darah yang cocok untuk bayi seperti Beckett, dan kamu bahkan tidak tahu!
Caranya sederhana, kamu bisa mendaftar menjadi donor darah di lembaga terpercaya seperti PMI (Palang Merah Indonesia) atau Red Cross di negara lain.
Siapa tahu, darah kamu yang satu kantong itu bisa menyelamatkan nyawa seorang bayi yang sedang berjuang untuk hidup.
Blood transfusions bukan cuma soal medis, tapi soal kehidupan. Kisah Beckett menunjukkan betapa pentingnya peran donor darah dan teknologi medis yang terus berkembang.
Jadi, kalau kamu punya kesempatan, ayo jadi donor darah. Karena setetes darah yang kamu berikan, mungkin jadi penyelamat untuk Beckett-Beckett lain di luar sana.
Kalau bukan kita yang bantu, siapa lagi? Yuk, donorkan darahmu dan jadi pahlawan di dunia nyata!
Bagaimana, tertarik jadi donor darah? Jangan lupa ajak teman-temanmu juga untuk baca artikel ini, ya. Siapa tahu mereka juga terinspirasi buat ikutan jadi pahlawan darah! ❤️
Posting Komentar
Posting Komentar